Keyakinan tentang adanya adzab kubur telah ditunjukkan oleh al-Qur’an maupun Sunnah. Imam an-Nawawi Rahimahullah mengatakan, “Ahlussunnah
menetapkan adanya adzab kubur, hal ini sebagaimana disebutkan oleh
dalil-dalil dari al-Qur’an maupun sunnah.” (Syarhu an-Nawawi ala Muslim, 17/200)
Ibnul Qayyim Rahimahullah berkata, “Madzhab para pendahulu umat ini dan para ulama yang shalih menyatakan, bahwa mayat ketika berada di dalam kubur akan mendapat nikmat atau adzab, yang akan dirasakan oleh ruh dan jasad. Dan sesungguhnya ruh setelah berpisah dengan jasad, tetap diberi nikmat atau adzab. Juga terkadang menyatu kembali dengan jasad, sehingga keduanya merasakan nikmat atau adzab kubur. Pada hari kiamat, ruh-ruh akan dikembalikan ke jasad masing-masing, lalu bangkit dari kubur untuk bertemu dengan Tuhan semesta alam.” (Ruh, 1/ 52)
Dalil-dalil yang menunjukan adanya adzab kubur, yaitu;
Firman Allah Ta'ala, artinya, “Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zhalim berada dalam tekanan sakaratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): “Keluarkanlah nyawamu” Di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya.”
(QS. al-An’am: 93)
Allah Ta'ala juga berfirman, artinya, “Maka Allah memeliharanya dari kejahatan tipu daya mereka, dan Fir’aun beserta kaumnya dikepung oleh azab yang amat buruk. Kepada mereka ditampakkan Neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya Kiamat. (Dikatakan kepada malaikat): “Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras.”
(QS. al-Mukmin; 45-46)
Hadits Nabi, yaitu;
Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu anhuma, beliau berkata, “Nabi Shalallahu alaihi wasallam melewati dua kuburan. Beliau Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya keduanya sedang diadzab, dan tidaklah keduanya diadzab karena suatu hal yang besar (menurut kalian). Adapun salah satunya karena tidak menjaga diri dari percikan air kencing, sedangkan yang lain karena mengadu domba di antara manusia.” Beliau Shalallahu 'Alaihi Wasallam lalu mengambil sebuah pelepah kurma yang masih basah, kemudian beliau belah menjadi dua bagian dan beliau tancapkan pada masing-masing kuburan. Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, mengapa Anda melakukan hal ini?” Beliau menjawab, “Mudah-mudahan diringankan azab tersebut dari keduanya selama pelepah kurma itu belum kering.”
(Muttafaq ‘alaih)
Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
إِنَّ هَذِهِ الأُمَّةَ تُبْتَلَى فِى قُبُورِهَا فَلَوْلاَ أَنْ لاَ تَدَافَنُوا لَدَعَوْتُ اللَّهَ أَنْ يُسْمِعَكُمْ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ الَّذِى أَسْمَعُ مِنْهُ
“Sesungguhnya umat ini diuji di kuburnya.
Andai kalian tidak saling menguburkan, niscaya aku berdoa kepada Allah
agar memperdengarkan adzab kubur pada kalian seperti yang aku dengar.”
Dalam Hadits lain dari Abu Ayyub Radhiyallahu 'anhu ia berkata, “Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam pernah keluar setelah tenggelam matahari, lalu ia mendengar suara, kemudian bersabda, “(Mereka itu adalah orang-orang) Yahudi yang disiksa di dalam kubur mereka.”
Dari Aisyah Radhiyallahu 'anha , ia berkata, “Suatu ketika ada dua orang tua dari kalangan Yahudi di Madinah datang kepadaku. Mereka berdua berkata kepadaku bahwa orang yang sudah mati diadzab di dalam kubur mereka. Aku pun mengingkarinya dan tidak mempercayainya. Kemudian mereka berdua keluar. Lalu Nabi Shalallahu 'alaihi wasallam datang menemuiku. Lalu aku pun menceritakan apa yang dikatakan dua orang Yahudi tadi kepada beliau. Beliau Shalallahu 'alaihi wasallam lalu bersabda, ‘Mereka berdua benar, orang yang sudah mati akan diadzab dan semua binatang ternak dapat mendengar suara adzab tersebut’….”
Utsman bin’ Affan Radhiyallahu 'anhu apabila berdiri di sisi kuburan, beliau menangis sampai basah janggutnya, kemudian dikatakan kepadanya, “Anda mengingat Surga dan Neraka tidak menangis, namun untuk ini Anda menangis?” Utsman Radhiyallahu 'anhu menjawab, “Sesungguhnya Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda,
(HR. Muslim, no. 7392)
Dalam Hadits lain dari Abu Ayyub Radhiyallahu 'anhu ia berkata, “Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam pernah keluar setelah tenggelam matahari, lalu ia mendengar suara, kemudian bersabda, “(Mereka itu adalah orang-orang) Yahudi yang disiksa di dalam kubur mereka.”
(Muttafaq ‘alaih)
Dari Aisyah Radhiyallahu 'anha , ia berkata, “Suatu ketika ada dua orang tua dari kalangan Yahudi di Madinah datang kepadaku. Mereka berdua berkata kepadaku bahwa orang yang sudah mati diadzab di dalam kubur mereka. Aku pun mengingkarinya dan tidak mempercayainya. Kemudian mereka berdua keluar. Lalu Nabi Shalallahu 'alaihi wasallam datang menemuiku. Lalu aku pun menceritakan apa yang dikatakan dua orang Yahudi tadi kepada beliau. Beliau Shalallahu 'alaihi wasallam lalu bersabda, ‘Mereka berdua benar, orang yang sudah mati akan diadzab dan semua binatang ternak dapat mendengar suara adzab tersebut’….”
(Muttafaq ‘alaih)
Utsman bin’ Affan Radhiyallahu 'anhu apabila berdiri di sisi kuburan, beliau menangis sampai basah janggutnya, kemudian dikatakan kepadanya, “Anda mengingat Surga dan Neraka tidak menangis, namun untuk ini Anda menangis?” Utsman Radhiyallahu 'anhu menjawab, “Sesungguhnya Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda,
إِنَّ الْقَبْرَ أَوَّلُ مَنَازِلِ الآخِرَةِ فَإِنْ نَجَا مِنْهُ فَمَا بَعْدَهُ أَيْسَرُ مِنْهُ وَمَنْ لَمْ يَنْجُ مِنْهُ فَمَا بَعْدَهُ أَشَدُّ مِنْهُ
‘Sesungguhnya kuburan adalah awal
persinggahan akhirat, jika selamat darinya, maka yang setelahnya akan
lebih mudah darinya, dan jika tidak selamat, maka yang setelahnya lebih
berat darinya.”
Kemudian beliau Radhiyallahu 'anhu membawakan sabda Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam,
Kemudian beliau Radhiyallahu 'anhu membawakan sabda Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam,
مَا رَأَيْتُ مَنْظَرًا قَطُّ إِلَّا وَالْقَبْرُ أَفْظَعُ مِنْهُ
‘Tidak pernah aku melihat pemandangan yang amat mengerikan kecuali (siksa) kubur lebih mengerikan darinya.‘”
Inilah sebagian dalil yang dengan sangat jelas menunjukan adanya adzab kubur.
Adapun bentuk adzab kubur disebutkan dalam beberapa hadits, yaitu;
1. Diperlihatkan Neraka
Allah Ta'ala berfirman, artinya, “Kepada mereka dinampakkan Neraka pada pagi dan petang.” (Ghafir: 46)
Dari Ibnu Umar Radhiyallahu 'anhuma bahwasanya Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda,
(HR. Ibnu Majah, no. 4267)
Inilah sebagian dalil yang dengan sangat jelas menunjukan adanya adzab kubur.
Adapun bentuk adzab kubur disebutkan dalam beberapa hadits, yaitu;
1. Diperlihatkan Neraka
Allah Ta'ala berfirman, artinya, “Kepada mereka dinampakkan Neraka pada pagi dan petang.” (Ghafir: 46)
Dari Ibnu Umar Radhiyallahu 'anhuma bahwasanya Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda,
إِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا مَاتَ عُرِضَ عَلَيْهِ مَقْعَدُهُ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ إِنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَمِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ وَإِنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ النَّارِ فَمِنْ أهْلِ النَّارِ فَيُقَالُ هَذَا مَقْعَدُكَ حَتَّى يَبْعَثَكَ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Sesungguhnya apabila salah seorang di
antara kalian mati, maka akan ditampakkan tempat tinggal kepadanya kelak
pada waktu pagi dan sore. Bila dia termasuk penghuni Surga, maka
ditampakkan kedudukannya di Surga. Bila dia termasuk penghuni Neraka,
maka ditampakkan kedudukannya di Neraka, lalu dikatakan kepadanya: ‘Ini
kelak tempat tinggalmu, hingga Allah membangkitkanmu pada hari kiamat’.”
2. Dipukul dengan palu dari besi
Dari Anas Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shalallahu 'alaihi wasallam dalam potongan hadits yang panjang, “Adapun orang kafir atau munafik, maka kedua malaikat tersebut bertanya kepadanya: “Apa jawabanmu tentang orang ini (Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam)?” Dia mengatakan,
(Muttafaqun ‘alaih)
2. Dipukul dengan palu dari besi
Dari Anas Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shalallahu 'alaihi wasallam dalam potongan hadits yang panjang, “Adapun orang kafir atau munafik, maka kedua malaikat tersebut bertanya kepadanya: “Apa jawabanmu tentang orang ini (Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam)?” Dia mengatakan,
لَا أَدْرِي كُنْتُ أَقُولُ مَا يَقُولُ النَّاسُ فَيُقَالُ لَا دَرَيْتَ وَلَا تَلَيْتَ ثُمَّ يُضْرَبُ بِمِطْرَقَةٍ مِنْ حَدِيدٍ ضَرْبَةً بَيْنَ أُذُنَيْهِ فَيَصِيحُ صَيْحَةً يَسْمَعُهَا مَنْ يَلِيهِ إِلَّا الثَّقَلَيْنِ
“Aku tidak tahu. Aku mengatakan apa yang
dikatakan orang-orang. “Maka kedua malaikat itu mengatakan, “Engkau
tidak tahu?! Engkau tidak membaca?! “Kemudian ia dipukul dengan palu
dari besi, tepat di antara kedua telinganya. Dia lalu berteriak dengan
jeritan yang sangat keras yang didengar seluruh penduduk bumi, kecuali
dua golongan (jin dan manusia).”
3. Disempitkan kuburnya, sampai tulang-tulang rusuknya saling bersilangan, dan didatangi teman yang buruk wajahnya dan busuk baunya.
Dalam hadits al-Barra ‘bin’ Azib Radhiyallahu 'anhu yang panjang, Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam menceritakan tentang orang kafir setelah mati, “Maka gelarkanlah untuknya alas tidur dari api Neraka, dan bukakanlah untuknya sebuah pintu ke Neraka. Maka terasa panas dan uapnya Neraka. Lalu disempitkan kuburnya sampai tulang-tulang rusuknya berimpitan. Kemudian datanglah seseorang yang wajah dan pakaiannya jelek, dan busuk baunya. Dia berkata: ‘Bergembiralah engkau dengan sesuatu yang akan menyiksamu. Inilah hari yang dahulu engkau dijanjikan dengannya (di dunia). Lalu dia bertanya: ‘Siapakah engkau? Wajahmu adalah wajah yang datang dengan kejelekan. ‘Dia menjawab, ‘Aku adalah amalmu yang jelek. ‘Lalu dia berkata: ‘Wahai Rabbku, jangan engkau datangkan hari kiamat’.”
Adapun orang yang selamat dari adzab kubur, yaitu;
1. Syuhada
Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Bagi orang syahid di sisi Allah ia mendapat enam hal, yaitu diampuni dosanya pada awal mengalirnya darahnya, diperlihatkan tempat duduknya di Surga, dilindungi dari adzab kubur, aman dari kengerian yang besar (hari Kiamat), dipakaikan perhiasan iman, dinikahkan dengan bidadari Surga, dan diperkenankan memberi syafaat kepada tujuh puluh orang dari kalangan kerabatnya.”
2. Penjaga perbatasan saat jihad (ribath)
Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Setiap orang yang mati akan diakhiri/diputus amalannya, kecuali orang yang mati dalam keadaan ribath di jalan Allah. Amalannya akan dikembangkan sampai datang hari kiamat dan akan diselamatkan dari fitnah kubur.”
3. Membaca surat al-Mulk
Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda,
(Muttafaq ‘alaih)
3. Disempitkan kuburnya, sampai tulang-tulang rusuknya saling bersilangan, dan didatangi teman yang buruk wajahnya dan busuk baunya.
Dalam hadits al-Barra ‘bin’ Azib Radhiyallahu 'anhu yang panjang, Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam menceritakan tentang orang kafir setelah mati, “Maka gelarkanlah untuknya alas tidur dari api Neraka, dan bukakanlah untuknya sebuah pintu ke Neraka. Maka terasa panas dan uapnya Neraka. Lalu disempitkan kuburnya sampai tulang-tulang rusuknya berimpitan. Kemudian datanglah seseorang yang wajah dan pakaiannya jelek, dan busuk baunya. Dia berkata: ‘Bergembiralah engkau dengan sesuatu yang akan menyiksamu. Inilah hari yang dahulu engkau dijanjikan dengannya (di dunia). Lalu dia bertanya: ‘Siapakah engkau? Wajahmu adalah wajah yang datang dengan kejelekan. ‘Dia menjawab, ‘Aku adalah amalmu yang jelek. ‘Lalu dia berkata: ‘Wahai Rabbku, jangan engkau datangkan hari kiamat’.”
(HR. Ahmad, no. 18732)
Adapun orang yang selamat dari adzab kubur, yaitu;
1. Syuhada
Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Bagi orang syahid di sisi Allah ia mendapat enam hal, yaitu diampuni dosanya pada awal mengalirnya darahnya, diperlihatkan tempat duduknya di Surga, dilindungi dari adzab kubur, aman dari kengerian yang besar (hari Kiamat), dipakaikan perhiasan iman, dinikahkan dengan bidadari Surga, dan diperkenankan memberi syafaat kepada tujuh puluh orang dari kalangan kerabatnya.”
(HR. at-Tirmidzi, no. 1663)
2. Penjaga perbatasan saat jihad (ribath)
Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Setiap orang yang mati akan diakhiri/diputus amalannya, kecuali orang yang mati dalam keadaan ribath di jalan Allah. Amalannya akan dikembangkan sampai datang hari kiamat dan akan diselamatkan dari fitnah kubur.”
(HR. at-Tirmidzi, no. 1621)
3. Membaca surat al-Mulk
Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda,
هِيَ الْمَانِعَةُ هِيَ الْمُنْجِيَةُ تُنْجِيهِ مِنْ عَذَابِ القَبْرِ
“Dia (surat al-Mulk) adalah penghalang, dia adalah penyelamat yang akan menyelamatkan pembacanya dari siksa kubur.”
4. Mati karena sakit perut
Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda,
(HR. at-Tirmidzi, no. 2890)
4. Mati karena sakit perut
Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda,
مَنْ قَتَلَهُ بَطْنُهُ لَمْ يُعَذَّبْ فِي قَبْرِهِ
“Siapa yang meninggal karena sakit perut, tidak akan diadzab dalam kuburnya.”
5. Meninggal pada hari Jumat
Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Tidaklah seorang muslim meninggal pada hari Jumat atau malamnya, kecuali Allah akan melindunginya dari fitnah kubur.”
6. Berdoa agar dijauhkan dari adzab kubur
(HR. at-Tirmidzi, no. 1064)
5. Meninggal pada hari Jumat
Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Tidaklah seorang muslim meninggal pada hari Jumat atau malamnya, kecuali Allah akan melindunginya dari fitnah kubur.”
(HR. at-Tirmidzi, no. 1074)
6. Berdoa agar dijauhkan dari adzab kubur
إِذَا فَرَغَ أَحَدُكُمْ مِنْ التَّشَهُّدِ الْأَخِيرِ فَلْيَتَعَوَّذْ بِاللَّهِ مِنْ أَرْبَعٍ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ
“Ketika salah seorang dari kalian selesai
dari tasyahud akhir, hendaklah dia meminta perlindungan dari empat
perkara: dari adzab Neraka Jahannam, adzab kubur, fitnah kehidupan dan
kematian, serta dari fitnah al-Masih ad-Dajjal.”
Demikianlah, sekilas tentang pembahasan adzab kubur, semoga bermanfaat. Wallahu a’lam bishawab. (Redaksi)
dari : Buletin An Naba Edisi Th. XVIII No. 914/ Jum`at III/Rajab 1434 H/ 17 Mei 2013 M
Cat : Diambil dari berbagai sumber
(HR. Ibnu Majjah, No. 909)
Demikianlah, sekilas tentang pembahasan adzab kubur, semoga bermanfaat. Wallahu a’lam bishawab. (Redaksi)
dari : Buletin An Naba Edisi Th. XVIII No. 914/ Jum`at III/Rajab 1434 H/ 17 Mei 2013 M
Cat : Diambil dari berbagai sumber
0 Comment for "Adakah Siksa Kubur?"