oleh Ustadz Yahya
Kiat Menjadikan Hati Tetap Hidup
Ketahuilah, bahwa hati yang hidup
(hati yang sehat) hanya akan diperoleh dengan ilmu dan ikhtiar (usaha).
Adapun usaha tersebut yang bisa dilakukan untuk menjadikan hati tetap hidup
adalah:
1. Dzikrullah dan Tilawatil
Qur'an
Dengan senantiasa dzikrullah (menyebut
dan mengingat Allah) bagi seorang hamba manfaatnya sangatlah besar. Sebagaimana
Dia berfirman: "Ingatlah, bahwa
hanya dengan selalu mengingat Allah, hati menjadi tentram." [QS. Ar-Ra'du:28]
Al-Imam Syamsuddin Ibnul Qoyyim
berkata: ”Sesungguhnya dzikir adalah
makanan pokok bagi hati dan ruh, apabila hamba Allah gersang dari siraman
dzikir, maka jadilah ia bagaikan tubuh yang terhalang untuk memperoleh makanan
pokoknya." Dan Imam Hasan Al-Bashri berkata: "Lunakkanlah hatimu itu dengan berdzikir".
Kendatipun dzikrullah adalah
salah satu bentuk ibadah yang termudah dan ringan, akan tetapi pahala dan
keutamaan yang didapatkan melebihi amalan-amalan lainnya. Allah Subhanahu wa
Ta'ala berfirman: ”Sesungguhnya
mengingat-ingat Allah adalah lebih besar (keutamaannya daripada ibadat yang
lain)." [Qs. Al-Ankabut: 45]
Sebaik-baik dzikir adalah membaca
Al-Qur'an, karena Al-Qur'an mengandung berbagai khasiat penyembuh hati dari
semua penyakit kegundahan. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman; "Hai manusia, sesungguhnya telah datang
kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit yang
berada dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman."
[QS. Yunus:57]
2. Beristighfar
Hakikat istighfar adalah untuk
memohon maghfirah (ampunan), dan batasan maghfirah adalah penjagaan
dari keburukan yang diakibatkan dari dosa-dosa. Dan barangsiapa yang meminta
ampun kepada-Nya selama memenuhi syaratnya pasti Allah Subhanahu wa Ta'ala
memberikan ampunan. Firman-Nya: "Dan
barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia
meminta ampun kepada Allah niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang." [QS. An-Nisa’:110]
Hendaklah seseorang itu
memperbanyak istighfar kepada-Nya dimanapun berada, sebab seseorang
itu tidak tahu dimana tempat maghfirah Tuhannya turun. sebagaimana
rasulullah saw bersabda: "Demi
Allah, sesungguhnya aku selalu mohon ampunan kepada Allah sehari semalam lebih
dari tuju puluh kali." [HR.
Bukhari]
‘Aisyah ra.
berkata: "Beruntunglah orang yang
mendapat dalam buku catatan amal perbuatannya memuat istighfar yang
banyak." Qatadah berkata: "Sesunggunhya
Al-Qur'an ini memberikan petunjuk kepadamu tentang penyakitmu dan obat
penangkalnya. Adapun penyakitmu adalah dosa-dosa, sedangkan obatnya adalah istighfar."
3. Do'a
Allah Subhanahu wa Ta'ala
berfirman: "Berdo'alah kepada-Ku
niscaya Aku perkenankan bagimu. " [QS. Al-mukmin:60]
Dalam ayat ini Allah Subhanahu wa
Ta'ala memerintahkan kepada kita agar berdo'a kepada-Nya dan Dia akan memenuhi
permohonan hamba-Nya. berkenaan dengan ini rasulullah saw bersabda: "Tidaklah seorang Muslim pun berdo'a
dengan do'a yang di dalamnya tidak berisi dosa dan pemutus tali silaturahmi
melainkan Allah memberikan kepadanya salah satu dari tiga perkara: Allah akan
menyegerakan permohonannya itu (diperoleh di dunia) atau Allah akan
menyimpannya untuknya di akhirat kelak, atau Dia memalingkan darinya keburukan
yang setimpal dengan do'anya itu." [HR. Ahmad, hadits shahih]
Dalam ayat yang sama Allah
Subhanahu wa Ta'ala berfirman: " Sesungguhnya
orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku (tidak mau berdo'a
kepada-Ku) akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan terhina." [QS. Al-mukmin:60]
Orang-orang yang tidak mau
berdo'a kepada-Nya maka mereka yang dikatakan Allah Subhanahu wa Ta'ala adalah
termasuk orang yang sombong, dan mereka mendapatkan murka dari-Nya. sebagaimana
rasulullah saw bersabda: "Barang
siapa yang tidak mau meminta (memohon kepada Allah), maka Allah murka
terhadap-Nya." [HR.
Tirmidzi dari Abu Hurairah]
4. Bershalawat kepada Nabi saw
Allah Subhanahu wa Ta'ala
bershalawat (menyebut dan memuji di hadapan para malaikat) sepuluh kali, bagi
orang bershalawat kepada rasul-Nya (sekali). Sebagaimana sabda beliau saw : ”Barang siapa yang bershalawat untukku satu
kali. Maka Allah akan bershalawat sepuluh kali lipat." [HR. Muslim]
Karena yang demikian itu, setiap
satu kebaikan nilainya akan dilipat gandakan sepuluh kalinya, dan bershalawat
untuk Nabi saw termasuk kebaikan yang tinggi.
5. Qiyamullail
Jika seseorang tetap melakukan
shalat malam, maka wajahnya akan bercahaya dan dia juga akan merasakan
kenikmatan beribadah dalam hatinya, sebagaimana yang dituturkan oleh para Ulama
Salaf berikut ini:
- Abu Sulaiman berkata: “Malam hari bagi orang yang sering beribadat di dalamnya, itu lebih nikmat daripada permainan bagi mereka yang suka hidup bersantai-santai. Seandainya tanpa malam aku tak suka hidup di dunia ini.”
- Ibnul Mukandir: ”Bagiku kelezatan dunia ini hanya ada pada tiga perkara, qiyamullail, bersilaturahmi dengan ikhwan dan shalat berjama’ah.”
…..Tamat…..
Maroji’: Tazkiyatun Nufus oleh Dr.
Ahmad Farid dan Amraadlul Qulub wa Sifaauha oleh Ibnu Thaimiyah
Labels:
materi,
tazkiyatun nufus,
ummat,
ustadz yahya
Thanks for reading Management Hati 3. Please share...!
0 Comment for "Management Hati 3"