Buletin An-naba edisi 53
Kisah ini merupakan kisah tauladan, sangat inspiratif dan
mendidik. Kami mengutipnya dari akun
facebook milik Ukhti Jeanny Dive, semoga bermanfaat.
Bismillaahir rohmanir rohiim. Assalamu’alaykum warohmatullahi wa barokaatuh.
Saudara-saudariku tercinta yang dirahmati oleh Allah ta’ala…
Sesungguhnya seluruh makhluk ciptaan Allah ta’ala itu, pasti
akan dihimpun kembali oleh Allah pada ‘yaumul qiyamah’ nanti. Binatang,
tumbuh-tumbuhan, hingga makhluk ghaib yang tidak tertangkap oleh indera kita
sekali pun, juga merupakan makhluk-Nya yang berkaum-kaum dan umat sebagaimana
kita selaku manusia. Untuk itu marilah kita saksikan firman Allah ta’ala yang
menyebutkan perihal ini :
“Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan
burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti
kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab, kemudian kepada Allah
mereka dihimpunkan.” (QS. Al-An’aam {6}:38).
Oleh karena mereka juga umat seperti kita, maka (semisal)
binatang, tentu di antara mereka juga terdapat naluri rasa kasih dan sayang,
serta saling mencintai di antara sesama jenis atau kaumnya. Begitu juga
sebaliknya, bisa jadi mereka saling membenci bahkan saling membunuh! :’( Maka
sebagai makhluk (sejenis) yang bersaudara, tentu saja kita ingin mengetahui
“kesamaan” kita dengan binatang, dalam hal peranan cinta dan kasih sayang di
antaranya.
Untuk itu duhai saudara-saudariku tersayang, saksikanlah
adegan-adegan gambar berikut ini…
Tampak seekor burung betina terseok-seok di sebuah jalan
raya. Bisa jadi ia sakit, sehingga tidak mampu mengepakkan sayapnya untuk
terbang. “Ooh… kemanakah engkau mencari makanan wahai suamiku..” ucapnya lirih
~~~
“Istriku, maafkan aku telah membuatmu lama menungguku.
Sekarang makanlah ini dulu, semoga dapat menguatkanmu, dan kamu dapat terbang
agar kita segera pulang..” ajak sang suami kepada istrinya, dan berusaha
menyuapi makanan yang di bawanya. Namun kondisi sang istri kian melemah,
semakin lemah, lalu terbaring…
“Wahai istriku, mengapa engkau tak memakan makanan yang aku
suapi? Dan mengapa pula engkau tidur di jalanan ini? Ayolah istriku, mari kita
pulang…” Sang suami pun berusaha mengangkat tubuh istrinya yang sudah terkulai
dan tidak bergerak lagi….
Mendapati istrinya yang sudah tidak bergerak dan terbujur
kaku, barulah sang suami menyadari bahwa istrinya… telah mati! “Istriku… bangunlah, bangunlah sayang… Jangan
engkau tinggalkan aku seperti ini…” jerit sang suami…
“Yaa Allaah… hidupkanlah kembali istriku yaa Allah,
hidupkanlah kembali yaa Allah… huu..huuu…” ratap sang suami memohon kepada
Rabb-nya.
Namun akhirnya suami burung itu menyadari, bahwa pertemuan,
jodoh, rezeki, dan maut merupakan kehendak dan ketentuan dari Allah subhanahu
wa ta’ala. Maka sang suami pun akhirnya pasrah dan berdoa… “Yaa Allah, bila ini
sudah menjadi ketentuanmu, maka aku ikhlas. Ampunilah kesalahan dan dosa yang
pernah dilakukan oleh istriku, dan tempatkanlah ia di sisi-Mu yang terbaik. Yaa
Allah, bila engkau mengizinkannya, pertemukan dan satukanlah kami kembali di
Jannah-Mu. Sungguh aku mencintainya karena-Mu yaa Allah, maka dengarkanlah
permohonanku ini. Inna lillaahi wa inna illaaihi rooji’uun…”
Wahai saudara-saudariku yang semestinya saling mencintai
karena Allah…
Tidakkah engkau merasa malu ketika mendapati keberadaan
suatu umat, dimana mereka sesungguhnya tidak memiliki akal, namun hanya dengan
menggunakan nalurinya saja, mereka mampu bersaudara dan saling mencintai di
antaranya…!?
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman : “Dan berpeganglah kamu
semuanya kepada tali (dienul) Allah, janganlah kamu bercerai berai, dan
ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah)
bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat
Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang
neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah
menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.” (QS. Ali
Imran {3}:103).
Wahai hamba Allah yang semestinya bersaudara, hentikanlah
permusuhan sesamamu. Jadikanlah perbedaan dan khilafiyah itu,sebagai rahmat
yang memang ditakdirkan oleh Allah ta’ala untuk kita. Maka yakinlah wahai
saudara-saudariku tersayang, bahwa Ukhuwah Islamiyah dan rapatnya barisan umat,
merupakan KEMENANGAN Dien Islam yang sesungguhnya.
0 Comment for "Kisah Mengharukan Dari Makhluk Allah"