Blog resmi MASJID BAITURRAHIIM Rt 04 Rw 04 Kel. Ledeng Kec. Cidadap Kota Bandung, blog ini merupakan sarana untuk berbagi informasi dan mempererat tali silaturahmi sesama muslim khususnya jamaah masjid Baiturrahim


Tauhid dan Keutamaannya

    BULETIN  ANNABA EDISI 56           


Tauhid secara bahasa berasal dari kata وَحَّدَ - يُوَحِّدُ - تَوْحِيدًا  yang artinya menjadikan satu. Sedangkan menurut istilah syar’i ialah mengesakan Allah SWT dalam beribadah kepadanya semata, tidak ada sekutu bagiNya.
Tauhid adalah agama semua rasul –'alaihimus sholatu wassalam- yang Allah  tidak akan menerima dari seorangpun agama selainnya, dan tidak sah amal-amal sholeh kecuali dengannya, karena ia merupakan fondasi yang diatasnya dibangun seluruh amal-amal sholeh. Bila ia tidak ada maka amal sholehpun tidak bermanfaat, bahkan gugur, karena tidaklah sah ibadah kecuali dengannya.
Sesungguhnya Allah SWT menciptakan mahluk-Nya supaya mereka beribadah kepada-Nya semata, dan melarang mahlukNya menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, baik malaikat, bintang-bintang, atau pun yang lainya. Oleh karena itu Allah SWT mengutus para Rosul dan menurunkan kitab–kitab-Nya sebagaimana firmannya,
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَاْلإِنْسَ إِلاَّ لِيَعْبُدُون
Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan hanya untuk beribadah kepadaku” (QS Adz–Dzariyat 51:56)
Ibadah ialah penghambaan diri kepada Allah ta’ala dengan mentaati segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya, sebagaimana yang telah disampaikan oleh Rasulullah saw Dan inilah hakekat agama Islam, karena Islam maknanya ialah penyerahan diri kepada Allah semata, yang disertai dengan kepatuhan mutlak kepada Nya, dengan penuh rasa rendah diri dan cinta. Ibadah berarti juga segala perkataan dan perbuatan, baik lahir maupun batin, yang dicintai dan diridloi oleh Allah. Dan suatu amal akan diterima oleh Allah sebagai ibadah apabila diniati dengan ikhlas karena Allah semata dan mengikuti tuntunan Rasulullah r

 Tauhid merupakan kewajiban pertama yang diserukan oleh para Rasul yang merupakan pondasi dakwah mereka. Allah SWT berfirman, 
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولاً أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوت
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada setiap umat (untuk menyerukan) beribadalah kepada Allah (saja) dan jauhilah thoghut” (QS  An–Nahl 16:36 )
Thoghut ialah setiap yang diagungkan -selain Allah– dengan disembah, ditaati, atau dipatuhi; baik yang diagungkan itu berupa batu, manusia ataupun setan. Menjauhi thoghut berarti mengingkarinya, tidak menyembah dan memujanya, dalam bentuk dan cara apapun.

Dan tauhid itu adalah merupakan hak Allah yang paling besar atas hamba-Nya, sebagaimana diriwayatkan dalam Shahih Bukhari dan Muslim dari hadits Mu'adz t beliau berkata,
كُنْتُ رَدِيفَ النَّبِيِّ r عَلَى حِمَارٍ، فَقَالَ لِي: يَا مُعَاذٌ، أَتَدْرِي مَا حَقُّ اللهِ عَلَى الْعِبَادِ، وَمَا حَقُّ الْعِبَادِ عَلَى اللهِ؟ قُلْتُ: اَللهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ، قَالَ: حَقُّ اللهِ عَلَى الْعِبَادِ أَنْ يَّعْبُدُوهُ وَلَا يُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا، وَحَقُّ الْعِبَادِ عَلَى اللهِ أَنْ لَّا يُعَذِّبَ مَنْ لَّا يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا، قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، أَفَلَا أُبَشِّرُ النَّاسَ؟ قَالَ: لَا تُبَشِّرْهُمْ فَيَتَّكِلُوا
Aku pernah diboncengkan Nabi saw di atas keledai kemudian beliau berkata kepadaku, 'wahai muadz, tahukah kamu apakah hak Allah yang harus dipenuhi oleh hamba-hamba-Nya dan apa hak hamba-hamba-Nya yang pasti dipenuhi oleh Allah?' Aku menjawab, 'Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui'. Kemudian beliau bersabda, 'Hak Allah yang harus dipenuhi oleh hamba-hamba-Nya ialah hendaknya mereka beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatupun, sedangkan hak hamba yang pasti dipenuhi oleh Allah ialah bahwa Allah tidak akan menyiksa orang-orang yang tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatupun'. Lalu aku bertanya, 'Ya Rasulullah, bolehkah aku menyampaikan berita gembira ini kepada orang-orang?' Beliau menjawab, 'Jangan engkau lakukan itu, karena khawatir mereka nanti bersikap pasrah'.” (HR Bukhari dan Muslim)
الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُمْ مُّهْتَدُونَ
“Orang orang yang beriman dan tidak menodai keimanan[1] mereka dengan kedzoliman (kemusyrikan)[2], mereka itulah orang-orang yang mendapat ketentraman dan mereka itulah orang orang yang mendapat jalan hidayah”  (QS Al-An’am 6:82)
Ubadah bin Shomit t menuturkan bahwa Rasulullah saw bersabda,
مَنْ شَهِدَ أَنْ لَّا ِإلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، وَأَنَّ عِيسَى عَبْدُ اللهِ وَرَسُولُهُ، وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِّنْهُ وَالْجَنَّة حَقٌّ وَالنَّار حَقٌّ أَدْخَلَهُ اللهُ الْجَنَّةَ عَلَى مَا كَانَ مِنَ الْعَمَلِ
Barang siapa yang bersyahadat[3] bahwa tidak ada sesembahan yang hak   (benar) selain Allah saja, tiada sekutu bagi-Nya, dan Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, dan bahwa Isa adalah hamba dan Rasul-Nya, dan kalimat-Nya yang disampaikan kepada Maryam, serta Ruh dari padaNya, dan surga itu benar adanya, neraka juga benar adanya, maka Allah pasti memasukkanya kedalam surga betapapun amal yang telah diperbuatnya” (HR Bukhori & Muslim)
Maka barangsiapa yang mengamalkan tauhid akan masuk surga, dan barangsiapa yang mengamalkan dan menyakini hal-hal yang bertentangan dengannya maka ia termasuk penghuni neraka. Dan karena tauhid itu pulalah para Rasul diperintahkan untuk memerangi kaumnya hingga mereka meyakininya, sebagaimana sabda Rasulullah saw, "Saya diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka bersaksi bahwa tiada Tuhan kecuali Allah" (HR Bukhari dan Muslim)
Merealisasikan (mewujudkan) tauhid adalah jalan menuju kebahagiaan di dunia maupun di akhirat, sedang melakukan hal-hal yang bertentangan dengannya adalah jalan menuju kepada kesengsaraan. Mengamalkan tauhid adalah jalan untuk menyatukan barisan dan kalimat umat, sedang kesalahan dalam tauhid adalah penyebab perpecahan dan tercerai berainya umat ini.
Yahya Cahyana SP.d.I  
Sumber kitab tauhid  syaihk Muhammad At Tamimi RHM


[1]       Iman ialah: ucapan hati dan lisan yang disertai dengan perbuatan, diiringi dengan ketulusan niat karena Allah, dan dilandasi dengan berpegang teguh kepada sunnah Rasulullah saw.
[2]       Syirik disebut kezholiman karena syirik adalah menempatkan suatu ibadah tidak pada tempatnya dan memberikannya kepada yang tidak berhak menerimanya.
[3]       Syahadat ialah: persaksian dengan  hati dan lisan, dengan mengerti maknanya dan  mengamalkan apa yang menjadi tuntutannya, baik lahir maupun batin.

Labels: annaba, buletin, ibadah, iman, materi, syahadat, syirik, tauhid, thoghut

Thanks for reading Tauhid dan Keutamaannya. Please share...!

0 Comment for "Tauhid dan Keutamaannya"

Back To Top