Buletin An-Naba edisi 68
Oleh : Ustad Yahya
Hasad atau dengki adalah menginginkan hilangnya nikmat dari seseorang. Orang yang dengki hatinya akan sakit manakala melihat saudaranya mendapat nikmat. Ini adalah penyakit hati yang berbahaya dan sedikit sekali orang yang selamat darinya. Dengki itu haram karena Rasulullah saw pernah bersabda, "Dan janganlah kalian saling mendengki". (HR. Muslim). Hikmah diharamkannya hasad atau dengki ini ialah karena ia suatu bentuk penyanggahan terhadap Allah SWT. Orang yang dengki itu lisannya berkata, 'Ya, Tuhan, kenapa Engkau anugerahkan kepada si Fulan nikmat berupa harta, kedudukan atau nikmat yang lainnya dan tidak Engkau anugerahkan kepadaku?
Hasad adalah akhlak kaum Yahudi
Allah berfirman:"Ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran karunia yang Allah telah berikan kepadanya?. (QS. 4:54)
Yang dimaksud dalam ayat ini adalah kaum Yahudi sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Abbas ra 'Mereka mendengki Rasulullah saw karena kenabiannya dan mendengki sahabat-sahabat beliau karena keimanan mereka terhadap Rasulullah saw .
Al Qur'an telah menceritakan kepada kita tentang dampak buruk dari penyakit hasad ini : ketika saudara–saudara Yusuf as dengki kepada beliau maka mereka berbuat aniaya terhadap nya yang menyebabkan Yusuf masuk ke dalam sumur, lalu menjadi budak dan akhirnya mendekam di penjara. Al Qur'an mengisahkan hal ini dalam q.s Yusuf : 8-10. karena hasad inilah maka Qobil membunuh Habil, sebagaimana diceritakan dalam q.s. al Maidah : 27-30. karena hasad ini pula maka Iblis (la'natullahi alaihi ) kafir kepada Allah dan tidak mau sujud kepada Adam Dia mendengki Adam atas kenikmatan yang Allah berikan kepadanya. Karena itu para ulama berkata bahwa kemaksiatan yang pertama dimuka bumi adalah hasad dan kemaksiatan yang pertama dilangit adalah hasad pula.
Keutamaan orang yang membersihkan dirinya dari hasad:
Anas bin Malik ra berkata: "Kami pernah duduk-duduk bersama Rasulullah saw lalu beliau bersabda: "Akan datang kepada kalian seorang dari penghuni surga" maka muncullah seorang laki-laki dari kaum Anshor yang bekas air wudhunya masih menetes di janggutnya, ia menenteng kedua sandalnya dengan tangan kirinya. Keesokan harinya nabi saw bersabda seperti kemarin, lalu muncullah orang tersebut. Pada hari yang ketiga nabi saw bersabda seperti itu pula, lalu muncullah orang tersebut persis seperti keadaannya pada hari pertama. Maka setelah nabi bangkit, Abdullah bin Amru ra mengikuti orang itu lalu berkata kepadanya 'Aku dimarahi oleh ayahku, lalu aku bersumpah tidak akan masuk kepadanya selama tiga hari. Jika engkau izinkan maka aku akan tinggal di rumahmu'. Dia menjawab, 'Ya, boleh'. Kemudian Abdullah ra bermalam bersamanya selama tiga malam akan tetapi ia tidak melihat orang tersebut shalat malam sedikitpun sampai datang waktu fajar, hanya saja Abdullah ra berkata, 'Akan tetapi aku tidak pernah mendengar orang itu berbicara kecuali yang baik-baik saja'. Maka setelah berlalu tiga malam aku pun berkata, 'Wahai hamba Allah, sebenarnya antara aku dan ayahku tidak ada masalah, akan tetapi aku mendengar Rasulullah saw bersabda tentang engkau selama tiga kali, "Akan muncul kepada kalian salah seorang dari penghuni surga". Lalu engkaulah yang muncul selama tiga kali tersebut, maka aku ingin tinggal dirumahmu untuk melihat amalmu agar aku dapat mencontohnya, akan tetapi aku tidak melihat engkau melakukan suatu amal yang besar, maka apa sebenarnya yang membuat Rasulullah saw bersabda seperti itu?'. Ia berkata, 'Amalku seperti apa yang engkau lihat'. Maka ketika aku berpaling darinya, ia memanggilku dan berkata, 'Amalku seperti apa yang engkau lihat, hanya saja aku tidak pernah menyimpan dalam hatiku kebencian terhadap seorangpun dari kaum muslimin dan aku tidak pernah mendengki seorangpun atas nikmat yang Allah berikan kepadanya'. Maka Abdullah ra berkata, 'Nah inilah yang menyampaikanmu ke derajat tersebut'. (HR. Ahmad, Nasai; dihasankan oleh al Albani).
Saudaraku…hindarilah olehmu hasad, karena ia adalah penyakit hati yang berbahaya.. Jika muncul dalam hatimu hasad terhadap saudaramu maka segeralah engkau tepiskan bisikan tersebut dan do'akanlah kebaikan untuk saudaramu tersebut. Rasulullah saw telah menjanjikan surga kepada seorang sahabatnya karena kebersihan hatinya dari hasad.
PACARAN
Allah SWT berfirman, " Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk." (QS. 17:32). Dalam ayat ini Allah SWT tidak hanya mengharamkan zina, tetapi semua sarana yang mengarah atau bisa menyebabkan perzinahan Dia larang. Diantara sarana itu adalah :
Memandang kepada wanita yang bukan mahramnya tanpa suatu kebutuhan yang syar'i, seperti jual beli, kesaksian, dan berobat. Allah SWT berfirman, "Katakanlah kepada laki-laki yang beriman:"Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat". (QS. 24:30)
Jarir ra berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah saw tentang pandangan kepada wanita yang tanpa disengaja. Maka beliau menjawab, "Palingkanlah pandanganmu." (HR. Muslim)
Memandang kepada wanita adalah panah iblis yang penuh racun dan barangsiapa yang meninggalkannya karena Allah, maka ia akan diganti dengan kemanisan iman yang ia rasakan dalam hatinya.
Khalwat (berduaan) antara seorang laki-laki dengan wanita yang bukan mahramnya. Nabi saw bersabda, "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka jangan sekali-kali berduaan dengan wanita tanpa disertai mahramnya karena sesungguhnya setan adalah pihak ketiganya." (HR. Ahmad) Beliau juga bersabda, "Jangan sampai seseorang diantara kalian berduaan dengan wanita kecuali dengan mahramnya." (HR. Bukhari dan Muslim)
Berjabat tangan dengan wanita yang bukan mahramnya. Hal ini diharamkan Nabi saw bersabda, "Sesungguhnya aku tidak pernah berjabat tangan dengan wanita." Juga Ai'syah ra berkata, "Tidak pernah tangan Rasulullah saw menyentuh tangan wanita sekalipun." Dan kita semua tahu bahwa beliau saw adalah manusia yang paling bersih hatinya dan paling bertaqwa. Maka tidak benar jika ada alasan "yang penting hati saya bersih dan tidak ada maksud apa-apa" Dan beliau adalah teladan bagi manusia yang beriman (QS. 33: 21)
Saudaraku se Islam…. Jika memandang kepada wanita diharamkan, berduaan dengannya diharamkan, berjabat tangan saja diharamkan, maka bagaimana halnya dengan pacaran ?!!
Sesungguhnya Islam sangat memuliakan wanita. Islam menganggap wanita adalah kehormatan yang harus dipelihara dan makhluk lemah yang wajib dilindungi. Islam tidak menghalalkan wanita pergi berduaan dengan laki-laki yang bukan mahramnya karena setan akan menjadi pihak ketiganya. Dan jika setan menyertai keduanya pasti akan menggelincirkan keduanya dalam kemaksiatan (zina). Betapa banyak perzinahan terjadi karena pacaran. Betapa banyak perkawinan terjadi setelah kasus kecelakaan. Betapa banyak kasus aborsi (pengguguran kandungan) terjadi karena perzinahan. Jika perzinahan sudah merebak maka azab dari langit takkan dapat ditolak. "Dan takutlah akan siksaan yang tidak hanya menimpa orang-orang yang zhalim diantara kalian saja. Dan ketahuilah sesungguhnya Allah amat keras siksaan-Nya." (QS. 8:25)
Saudaraku…. janganlah kau terpedaya dengan budaya pacaran yang sudah menjadi trend karena apa yang diharamkan Allah SWT tetap haram dan akan diancam dengan kesengsaraan didunia dan adzab yang pedih diakhirat. "Katakanlah: 'Tidaklah sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu mengagumkanmu, maka bertaqwalah kepada Allah hai orang-orang berakal, agar kamu mendapat keberuntungan.'" (QS. 5:100)
IKUTI KAJIAN-KAJIAN KEISLAMAN
DI MASJID BAITURRAHIIM SETIAP SABTU, MALAM MINGGU BA’DA ISYA SAMPAI JAM 9 MALAM, UNTUK SABTU SEKARANG YANG AKAN MEMBERIKAN TAUSIAH
USTAD YAHYA
0 Comment for "HARAMNYA HASAD"