Kesuksesan
seseorang bukanlah sesuatu yang sifatnya instan. Keberhasilan seseorang
juga bukanlah proses yang sebentar. Namun Kesuksesan dan keberhasilan
dalam hidup seseorang merupakan rangkaian peristiwa yang banyak
faktornya. Diantara faktor utama yang sangat menentukan kesuksesan
seseorang adalah faktor keluarga. Dari keluarga inilah seseorang
bertolak menaiki tangga-tangga kesuksesan dan keberhasilan. Rumah
benar-benar ibarat batu loncatan pertama yang digunakan seseorang meraih
karier dan citanya.
Sejarah Telah Membuktikannya
Kalau kita pelajari sejarah banyak orang sukses berawal dari keluarga dan rumahnya. Sebagai contohnya tidaklah usah jauh-jauh. Keluarga nabi sendiri adalah teladan dalam hal ini. Kesuksesan nabi dalam berdakwah dan mendirikan
masyarakat Islami sangat ditopang oleh anggota keluarga yang
solid. Istri beliau Khodijah adalah donatur dakwah yang rela
menggadaikan seluruh hartanya demi surga. Dia kucurkan dana
besar-besaran demi kelancaran proyek dakwah nabi . Aisyah yang juga
istri beliau adalah cendekia dari kalangan wanita yang tiada bandingnya.
Hamzah paman nabi , merupakan pembesar yang sangat disegani dan
ditakuti. Ali bin Abi Tholib menantu nabi , adalah pemuda tangguh di
medan jihad dan tak terkalahkan. Utsman bin Affan , juga menantu nabi
yang jutawan dan dermawan. Abu Bakar as Shiddiq , adalah mertua beliau
yang tak seorangpun mampu menggoyang keyakinannya. Umar bin Khottob
yang juga mertua nabi adalah sosok yang disegani manusia bahkan setan.
Hasan dan Husain dua cucu yang bertaqwa dan menjadi penyejuk mata.
Subhanalloh….keluarga yang benar-benar berkah dan penuh kesuksesan dunia
dan akhirat.Kalau kita pelajari sejarah banyak orang sukses berawal dari keluarga dan rumahnya. Sebagai contohnya tidaklah usah jauh-jauh. Keluarga nabi sendiri adalah teladan dalam hal ini. Kesuksesan nabi dalam berdakwah dan mendirikan
Kalau ada yang berkata, “Ah itu wajar,
kan keluarga nabi!” Ok, marilah kita tengok para ulama yang sukses dunia
dan akhirat. Imam Bukhori misalnya, berkat ketulusan doa sang ibu
yang sholihah akhirnya kebutaan mata beliau sembuh dan akhirnya mampu
menyusun kitab Shohih bukhori yang sangat monumental sepanjang zaman.
Hari ini dunia mana yang tak kenal dengan imam bukhori dan kitabnya?
Contoh lain Imam syafii .Siapa yang tak kenal dengan beliau? Semangat
dan keuletan ibunya tak pernah lekang dalam memotivasi beliau untuk
senatiasa duduk bersama ulama. Wal hasil, sampai sekarang nama-nama
mereka harum mewangi sepanjang masa. Bagaimana dengan keluarga kita?
Semoga bisa meniti kesuksesan seperti mereka.
Sejak awal Tentukan Visi dan Misi
Keluarga ibarat miniatur masyarakat dan masyarakat seperti miniatur sebuah negara. Jika keluarga yang merupakan elemen dasar kokoh tentunya akan menjadi batu loncatan yang kuat. Tanpa adanya visi dan misi yang jelas dari keluarga maka kesuksesan seolah hanyalah angan-angan. Bisa-bisa cita-cita keluarga amburadul dan berantakan.Visi adalah pandangan dan wawasan kedepan. Ketajaman keluarga dalam menetukan visinya akan membuat mobilitas anggota keluarga akan tinggi. Kitapun telah dimotivasi nabi jika kita berdoa meminta jannah maka jangan tanggung-tanggung. Mintalah surga firdaus yang paling tinggi dan mulia. Visi yang baik adalah visi yang mencakup cita dunia dan akhirat. Bahkan visi akhirat seharusnya lebih diutamakan karena itulah kampung abadi kita.
Keluarga ibarat miniatur masyarakat dan masyarakat seperti miniatur sebuah negara. Jika keluarga yang merupakan elemen dasar kokoh tentunya akan menjadi batu loncatan yang kuat. Tanpa adanya visi dan misi yang jelas dari keluarga maka kesuksesan seolah hanyalah angan-angan. Bisa-bisa cita-cita keluarga amburadul dan berantakan.Visi adalah pandangan dan wawasan kedepan. Ketajaman keluarga dalam menetukan visinya akan membuat mobilitas anggota keluarga akan tinggi. Kitapun telah dimotivasi nabi jika kita berdoa meminta jannah maka jangan tanggung-tanggung. Mintalah surga firdaus yang paling tinggi dan mulia. Visi yang baik adalah visi yang mencakup cita dunia dan akhirat. Bahkan visi akhirat seharusnya lebih diutamakan karena itulah kampung abadi kita.
Adapun misi adalah tugas yang diemban
dan dirasakan sebagai suatu kewajiban dan amanah dalam hidup ini.
Sebagai keluarga islami misi kita adalah beribadah mentauhidkan Alloh
serta meninggikan agama Alloh . Apapun bentuknya kesuksesan kita
hendaknya kita pergunakan di jalan Alloh . Sejak awal visi dan misi
tersebut harus di tancapkan dalam-dalam dalam benak anggota keluarga.
Rancanglah Planing dan Strategi
Planing adalah peta yang nantinya akan dilalui keluarga meraih cita. Dan strategi adalah cara kita menuntaskan planning tersebut seefisien mungkin. Jika kita merencanakan untuk haji atau umroh bersama. Atau merencanakan kuliah untuk anak-anak kita atau planning yang lain tentunya harus diimbangi dengan strategi yang jitu kearah sana. Kejelian kita memainkan strategi sangat berpengaruh terhadap hasil yang kita inginkan. Anggaran belanja keluargapun harus dimanajemen dengan baik.P engeluaran yang kurang urgen harus dialihkan pada sektor benar-benar penting. Bahkan kalau bisa kita mulai melakukan saving(menabung) sebesar apapun dari penghasilan kita. Mengambil ibroh dari pelajaran ekonomi makro, saving adalah investasi. Kalau kita menabung pada dasarnya kita berinvestasi untuk masa depan kita.
Planing adalah peta yang nantinya akan dilalui keluarga meraih cita. Dan strategi adalah cara kita menuntaskan planning tersebut seefisien mungkin. Jika kita merencanakan untuk haji atau umroh bersama. Atau merencanakan kuliah untuk anak-anak kita atau planning yang lain tentunya harus diimbangi dengan strategi yang jitu kearah sana. Kejelian kita memainkan strategi sangat berpengaruh terhadap hasil yang kita inginkan. Anggaran belanja keluargapun harus dimanajemen dengan baik.P engeluaran yang kurang urgen harus dialihkan pada sektor benar-benar penting. Bahkan kalau bisa kita mulai melakukan saving(menabung) sebesar apapun dari penghasilan kita. Mengambil ibroh dari pelajaran ekonomi makro, saving adalah investasi. Kalau kita menabung pada dasarnya kita berinvestasi untuk masa depan kita.
Strategi lain yang bisa diambil yaitu
memanfaatkan waktu luang kita untuk hal-hal yang bermanfaat. Seperti
mingkatkan potensi diri dengan mengikuti berbagai kursus yang mendukung
visi dan misi, mencari penghasilan sampingan kalau memang dibutuhkan.
Atau kalau memang mampu baik finansial maupun lainnya tidak ada salahnya
belajar ke jenjang lebih tinggi. Yang jelas jangan sampai mengganggu
tugas utama kita.
Kerjasama harus dibina bukan malah dibinasakan
Budaya kerjasama antar anggota keluarga harus dipupuk sejak dini. Harus juga terus dibina dan bukan malah dibinasakan. Orang tua akan kepayahan jika anggota keluarga lainnya tidak mau berperan aktif dalam mensukseskan cita-cita keluarga. Masing-masing harus memahami tugas dan kewajiban. Jangan sampai waktu untuk melaksanakan kewajiban dibenturkan dengan program-program yang sifatnya hanyalah selingan. Dan ketika memberikan tugas tentunya juga disesuaikan dengan waktu dan kemampuan.
Budaya kerjasama antar anggota keluarga harus dipupuk sejak dini. Harus juga terus dibina dan bukan malah dibinasakan. Orang tua akan kepayahan jika anggota keluarga lainnya tidak mau berperan aktif dalam mensukseskan cita-cita keluarga. Masing-masing harus memahami tugas dan kewajiban. Jangan sampai waktu untuk melaksanakan kewajiban dibenturkan dengan program-program yang sifatnya hanyalah selingan. Dan ketika memberikan tugas tentunya juga disesuaikan dengan waktu dan kemampuan.
Bentuk kerjasama dalam keluarga yang
sering terlupakan adalah saling mendoakan. Inilah kunci-kunci kemudahan
dalam meraih cita-cita kita yang sering terlupakan. Alangkah indahnya
jika orang tua bangun malam kemudian mengajak anaknya untuk sholat dan
bermunajat. Tentu ini akan menjadi spirit yang dahsyat dan luar biasa
dalam rumah tangga kita.
Try and False satu hal yang biasa dalam meraih kesuksesan
Seringkali kita rencanakan cita-cita kita dengan baik dan matang. Kitapun juga sudah berjalan sesuai dengan SOP(standar operasional Prosedur) yang ditentukan. Orang yang faham akan berorganisasi akan bisa memahami bahwa serapi apapun rencana kita pasti disana ada saja faktor X. Kendala-kendala teknis di lapangan yang diluar pengetahuan kita sangat banyak. Oleh karena itu jangan segan untuk mencoba dan terus mencoba. Kalau ternyata gagal bukan berarti itu akhir segalanya. Jadikanlah kegagalan tersebut sebagai pemicu sekaligus pemacu untuk kebangkitan kita.
Seringkali kita rencanakan cita-cita kita dengan baik dan matang. Kitapun juga sudah berjalan sesuai dengan SOP(standar operasional Prosedur) yang ditentukan. Orang yang faham akan berorganisasi akan bisa memahami bahwa serapi apapun rencana kita pasti disana ada saja faktor X. Kendala-kendala teknis di lapangan yang diluar pengetahuan kita sangat banyak. Oleh karena itu jangan segan untuk mencoba dan terus mencoba. Kalau ternyata gagal bukan berarti itu akhir segalanya. Jadikanlah kegagalan tersebut sebagai pemicu sekaligus pemacu untuk kebangkitan kita.
Ambillah ibroh dan evaluasi indikator
dan faktor penyebabnya. Barangkali memang kita yang lalai. Atau bahkan
kita terlalu percaya kepada kemampuan kita sehingga kita lupa bahwa
segalanya ditangan Alloh . Jangan pernah beranggapan jika kita gagal
meraih cita utama kita di dunia berarti hilang segalanya.Belum tentu.
Jalan kehidupan ini terlalu banyak yang mengantarkan kita pada
kesuksesan. Teruskan langkah dan jangan pernah berhenti untuk selalu
mencoba. Try and false satu hal yang biasa.
Mampukah Rumah Kita menjadi batu loncatan Kesuksesan Kita?
Mampu atau tidak mampu sebenarnya tergantung kita yang mengusahakannya. Tentunya atas izin Alloh. Memang sangat dibutuhkan komitmen bersama sehingga satu sama lain bukan malah melemahkan bahkan menghancurkan. Betapa banyak generasi yang hancur dari rumah sendiri. Oleh karena itu desainlah rumah kita ibarat sekolah bahkan seperti pesantren yang mengantarkan kita kepada kesuksesahan dunia akhirat? Semoga rumah kita selalu menjadi awal kesuksesan kita. Aamiin. Wallohu adalah’lam bishowab.
Mampu atau tidak mampu sebenarnya tergantung kita yang mengusahakannya. Tentunya atas izin Alloh. Memang sangat dibutuhkan komitmen bersama sehingga satu sama lain bukan malah melemahkan bahkan menghancurkan. Betapa banyak generasi yang hancur dari rumah sendiri. Oleh karena itu desainlah rumah kita ibarat sekolah bahkan seperti pesantren yang mengantarkan kita kepada kesuksesahan dunia akhirat? Semoga rumah kita selalu menjadi awal kesuksesan kita. Aamiin. Wallohu adalah’lam bishowab.
(Red-HASMI/Gerimis)
Labels:
materi
Thanks for reading Generasi Sukses berawal dari Rumah. Please share...!
0 Comment for "Generasi Sukses berawal dari Rumah"